Kunjungan Wisatawan ke Pulau Komodo Ditargetkan Kembali Normal Awal 2021

 Balai Taman Nasional Komodo menulis lawatan pelancong ke Pulau Komodo sepanjang tiga bulan akhir ini mulai Agustus-Oktober 2020 sekitar 5.719 orang.


"Umumnya tiap hari rerata 400 orang berkunjung Pulau Komodo, tapi sebab COVID-19 teritori ditutup. Saat ini telah dibuka kembali lagi dan jumlah lawatan pelancong mulai ada kenaikan," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara, diambil dari Di antara, Kamis (19/11/2020).Ia menyampaikan, perubahan lawatan pelancong ke Pulau Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sesudah dibuka kembali lagi untuk umum semenjak awalnya Agustus 2020.

Menurutnya, trend lawatan pelancong ke Pulau Komodo untuk menyaksikan biawak raksasa itu lagi bertambah.


Di bulan Agustus 2020 Balai Taman Nasional Komodo menulis jumlah lawatan ke Pulau Komodo cuman 251 orang, pada September bertambah jadi 1.804 orang dan jadi 3.555 orang pada Oktober 2020.


Dari keseluruhan pelancong yang bertandang ke Pulau Komodo itu, seputar 90 % adalah pelancong lokal dan bekasnya adalah pelancong luar negeri.



Pelancong luar negeri ini, katanya, ialah mereka yang tidak sempat kembali pada negara asal mereka sebab ada COVID-19.


Ia mengharap mulai Januari 2021, lawatan pelancong ke pulau itu kembali lagi berangsur normal.


Apa lagi Pemerintahan Indonesia sudah menyiapkan penerapan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan, di Labuan Bajo, untuk memberi kenyamanan untuk pelancong yang bertandang ke wilayah itu.Pemerintahan lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membuat fasilitas dan prasarana simpatisan pariwisata di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Teritori itu akan jadi tujuan rekreasi alam seperti pada film Jurassic Park, sekalian selaku sisi dari pengaturan lengkap Teritori Vital Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sekarang ini, pengaturan Pulau Rinca tengah masuk step perombakan bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, dan pengerjaan tiang pancang.

Buat memperlancar proses pembuatan, Balai Taman Nasional Komodo tutup sesaat Resor Loh Buaya di Pulau Rinca dari lawatan pelancong.


Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara menjelaskan, penutupan diawali pada Senin 26 Oktober 2020 dengan menimbang proses pemercepatan pengaturan dan pembangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.


"Tutup sesaat resor Loh Buaya seksi pengendalian Taman Nasional (SPTN) daerah I Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Terhitung mula Agen Resmi Hadirkan Judi Bola Paling Lengkap ini hari s/d 30 Juni 2021 dan akan dipelajari dua minggu sekali," katanya.


Lukita menerangkan, pembangunan fasilitas prasana di rekreasi alam itu terbagi dalam beberapa fragmen. Salah satunya seperti pelabuhan, pusat info rekreasi, jalan, jerambah, dan pondokan ranger dan naturalist guide.

Project ini ternyata kurang disongsong baik oleh komodo, hewan epidemik warga asli teritori. Tempo hari, jagat dunia maya sempat disebarkan oleh photo satu ekor komodo yang seolah mengadang truk project yang sedang mengusung besi. Photo itu diupload di Twitter oleh account @KawanBaikKomodo.

Berduka! Komodo berhadap2an dengan truk project bangunan Rekreasi Jurassic di Pulau Rinca.


U pertamanya kali Komodo2 ini dengar gemuruh mesin2 mobil dan mengisap berbau asapnya. Akan spt apa imbas proyek2 ini yang akan datang? Masihkah ada yang perduli dg pelestarian?", catat account itu.


Langsung posting itu langsung mengundang banyak respon dari netizen. Sebagian besar menyesali tindakan pembangunan yang mengusik rumah komodo selaku hewan dilindungi. Tidak itu saja, bahkan juga ada netizen menyaksikan ini selaku sinyal awalnya kemusnahan komodo.

Postingan populer dari blog ini

Sulit Bangkit, Mental Gelandang MU Dinilai Terpengaruh Masalah Klub

Menteri Basuki Optimis Penataan 5 KSPN Super Prioritas Rampung di 2021

right to refuse medical care